Menulusuri keberadaan Candi Jawi ini, Tepatnya terletak di kaki Gunung Welirang Desa Candi Wates, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. Candi ini berada di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen.
Sungguh karya seni yang menakjubkan bagi wisatawan & pengunjung yang mengerti akan nilai-nilai sejarah dan keindahannya. Candi Jawi ini dibangun sekitar 13 abab yang lalu oleh kerajaan Singhasari. Dalam Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk tempat beribadah bagi umat beragama Syiwa-Buddha. Raja Kartanegara adalah seorang penganut ajaran Syiwa Buddha. Selain sebagai tempat ibadah, Candi Jawi juga merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Kertanegara. selain itu juga rakyat di daerah ini sangat setia kepada raja dan banyak yang menganut ajaran Syiwa-Buddha.
Salah satu keunikan Candi Jawi adalah batu
yang dipakai sebagai bahan bangunannya terdiri dari dua jenis. Dari Kaki sampai
selasar candi dibangun menggunakan batu berwarna gelap, tubuh candi menggunakan
batu putih, sedangkan atap candi menggunakan campuran batu berwarna gelap dan
putih. Diduga candi ini dibangun dalam dua masa pembangunan. Kitab
Negarakertagama menyebutkan bahwa pada tahun 1253 Saka (candrasengkala: Api
Memanah Hari) Candi Jawi disambar petir. Dalam kejadian itu arca Maha Aksobaya
menghilang. Hilangnya arca tersebut sempat membuat sedih Raja Hayam Wuruk
ketika baginda mengunjungi Candi Jawi. Setahun setelah disambar petir,
Candi Jawi dibangun kembali. Pada masa inilah diperkirakan mulai digunakannya
batu putih. Penggunaan batu putih tersebut juga mengundang pertanyaan, karena
yang terdapat di kawasan G. Welirang kebanyakan adalah batu berwarna gelap.
Kemungkinan batu-batu tersebut didatangkan dari pesisir utara Jawa atau Madura.
Sungguh perjalanan yang menyenangkan
menuju Desa Tamiejeng Kec. Terawas Kab. Mojokerto. yaaa....tidak terlalu jauh
dari Kota Surabaya hanya menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, Ini kesempatan bagi saya untuk mengambil setiap moment atas
setiap obyek yang dapat di abadikan dengan Kamera DSLR.
"Tercatat dan tersimpan rapi didalam boxs pengalaman ku"
"Hal yang paling indah ketika karya baru itu lahir dari tanganmu, apa pun itu"